KEPRIBADIAN
Kepribadian merupakan ciri watak seorang individu yang konsisten
yang mendasari perilaku individu. Kepribadian sendiri meliputi kebiasaan,
sikap, dan sifat lain yang kas dimiliki seseorang. Kepribadian adalah keseluruhan
cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.
Berdasarkan definisi ini maka bias disimpulkan bahwa yang ditekankan adalah
karakter-karakter internal termasuk didalamnya berbagai atribut,sifat,tindakan
yang membedakan dengan orang lain. Secara praktis konsep kepribadian dapat
didefinisikan sebagai seperangkat pola perasaan,pemikiran dan perilaku yang
unik yang menjadi standar respon konsumen untuk berbagai situasi.
Pola ini memiliki beberapa ciri khas yaitu :
- Mencerminkan perbedaan individu
- Konsisten
- Psikologis dan fisiologi
- Kepribadian dapat berubah
- Kepribadian berinteraksi dengan situasi
Dimensi kepribadian :
- Ekstraversi
Suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang senang
bergaul dan banyak bicara dan tegas.
- Sifat menyenangkan
Suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang baik
hati, kooperatif dan mempercayai.
- Sifat mendengarkan kata hati
Suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang
bertanggung jawab, dapat diandalkan, tekun dan berorientasi prestasi
- Kemantapan emosional
Suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang tenang,
bergairah,terjamin (positif), lawan tegang, gelisah,murung dan tak kokoh
(negative).
- Keterbukaan terhadap pengalaman
Suatu dimensi kepribadian yang emncirikan seseorang yang
imajinatif, secara artistic peka dan intelektual.
NILAI
Nilai (value) merupakan kata sifat yang selalu terkait dengan
benda, barang, orang atau hal-hal tertentu yang menyertai kata tersebut. Nilai
adalah sebuah konsep yang abstrak yang hanya bisa dipahami jika dikaitkan
dengan benda, barang, orang atau hal-hal tertentu. Pola yang dapat kita lihat
dari nilai adalah perubahan perilaku dan alasan seseorang dalam membelanjakan
uang atau sumberdaya yang mereka kelola
dan mereka miliki. Semakin tinggi mereka
menilai dari suatu barang dan jasa terhadap kehidupan,maka akan makin tinggi
pula apresiasi mereka dalam memandang barang dan jasa tersebut dari segi
konsumsi. Pengkaitan nilai dengan hal-hal tertentu itulah yang menjadikan
benda, barang atau hal-hal tertentu dianggap memiliki makna atau manfaat. Benda
purbakala dianggap bernilai karena berguna bagi generasi penerus untuk
mengetahui sejarah masa lampau kita. Video tape recorder, meski secara teknis
kondisinya masih baik, dianggap manfaatnya sudah hilang karena sudah susah
mengoperasikannya mengingat kaset yang seharusnya menjadi komplemen video tape
tersebut tetidak bisa lagi diperoleh di pasaran, semuanya tergantikan oleh VCD.
Dengan demikian yang dimaksudkan dengan nilai adalah prinsip, tujuan, atau
standar sosial yang dipertahankan oleh seseorang atau sekelompok orang
(masyarakat) karena secara intrinsik mengandung makna.
GAYA HIDUP
Gaya hidup menurut Plummer (1983) gaya hidup adalah cara hidup
individu yang di identifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka
(aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya(ketertarikan) dan
apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitar. Adler (dalam Hall &
Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya hidup adalah hal yang paling berpengaruh
pada sikap dan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan 3 hal utama dalam
kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan, dan cinta sedangkan Sarwono (1989)
menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah konsep
diri. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi
dengan lingkungannya (Kottler dalam Sakinah,2002). Menurut Susanto (dalam
Nugrahani,2003) gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan
harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang
berlaku. Oleh karena itu banyak diketahui macam gaya hidup yang berkembang di
masyarakat sekarang misalnya gaya hidup hedonis, gaya hidup metropolis, gaya
hidup global dan lain sebagainya.
KONSEP GAYA HIDUP DAN PENGUKURANNYA
Gaya hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan apa yang menjadi
konsep dirinya yang ditentukan oleh karakteristik individu yang terbangun dan
terbentuk sejak lahir dan seiring dengan berlangsungnya interaksi sosial selama
mereka menjalani siklus kehidupan.
Psikografi adalah variabel-variabel yang digunakan untuk mengukur
gaya hidup. Bahkan sering kali istilah psikografi dan gaya hidup digunakan
secara bergantian. Beberapa variabel psikografi adalah sikap, nilai, aktivitas,
minat, opini, dan demografi.
Teori sosio-psikologis melihat dari variabel sosial yang merupakan
determinan yang paling penting dalam pembentukan kepribadian. Teori faktor
ciri, yang mengemukakan bahwa kepribadian individu terdiri dari atribut
predisposisi yang pasti yang disebut ciri (trait).
Konsep gaya hidup konsumen sedikit berbeda dari kepribadian. Gaya
hidup terkait dengan bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan uangnya
dan bagaimana mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan konsumen
lebih kepada perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik pola
berpikir, perasaan dan persepsi mereka terhadap sesuatu.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GAYA HIDUP
Menurut pendapat Amstrong (dalam Nugraheni, 2003) gaya hidup
seseorang dapat dilihat dari perilaku yang dilakukan oleh individu seperti
kegiatan-kegiatan untuk mendapatkan atau mempergunakan barang-barang dan jasa,
termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan pada penentuan
kegiatan-kegiatan tersebut. Lebih lanjut Amstrong (dalam Nugraheni, 2003)
menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup seseorang ada 2
faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu (internal) dan faktor
yang berasal dari luar (eksternal). Faktor internal yaitu sikap, pengalaman,
dan pengamatan, kepribadian, konsep diri, motif, dan persepsi (Nugraheni,
2003). Adapun faktor eksternal
dijelaskan oleh Nugraheni (2003) yaitu kelompok referensi, keluarga, kelas social
dan kebudayaan.
MANFAAT JIKA MEMAHAMI GAYA HIDUP KONSUMEN :
- Pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar sasaran
- Pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan.
- Jika gaya hidup diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklannya pada media-media yang paling cocok
- Mengetahui gaya hidup konsumen, berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka.
KEPRIBADIAN DAN GAYA HIDUP
Usaha untuk membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi.
Karaktristik tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan
ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
- Usia dan tahap siklus hidup
Orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang
hidupnya. Mereka makan makanan bayi selama tahun-tahun awal hidupnya, beragam
makanan selama tahun-tahun pertumbuhan dan kedewasaan, serta diet khusus selama
tahun-tahun berikutnya. Selera orang terhadap pakaian, perabot, dan rekreasi
juga berhubungan dengan usia.
- Pekerjaan dan ekonomi
Pekerjaan seseorang mempengaruhi pola konsumsinya. Para pemasar
berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang memiliki minat di atas
rata-rata atas produk dan jasa mereka.
- Gaya Hidup adalah pola hidup seseorang didunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya. Para pemasar mencari hubungan antara produk mereka dan kelompok gaya hidup.
CONTOH NYATA PADA KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Di Amerika Serikat kelas sosial ini seperti yang diklasifikasikan
oleh Coleman menjadi 7 kelas sosial masing-masing kelas Atas-Atas, Atas Bawah,
Menengah Atas, kelas Menengah, kelas Pekerja, Bawah Atas, Bawah-bawah. Sementara di Kota Jakarta, hasil penelitian Sosiologi UI yang
tertuang dalam Rencana Umum Pembangunan Sosial Budaya DKI Jakarta 1994-1995,
dapat distratifikasikan dalam lima strata, yaitu lapisan elite, lapisan
menengah, lapisan peralihan, lapisan bawah, dan lapisan terendah.
Dalam perilaku konsumen secara samar orang membedakan pengertian
kelas sosial dengan pengertian status sosial. Jika kelas sosial mengacu kepada
pendapatan atau daya beli, status sosial lebih mengarah pada prinsip-prinsip
konsumsi yang berkaitan dengan gaya hidup.
Sumber :
http://janjanne.blogspot.com/2012/11/kepribadian-nilai-dan-gaya-hidup.html
http://fachruramadhan.blogspot.com/2012/12/kepribadian-nilai-dan-gaya-hidup_3.html
http://riantopurba.blogspot.com/2012/11/kepribadian-nilai-dan-gaya-hidup.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar