Rabu, 23 November 2011

MANUSIA DAN PENDERITAAN

1.      PENDERITAAN
            Manusia diciptakan oleh Allah dan terlahir ke dunia dengan di berikan berbagai macam kelebihan dibandingkan makhluk lainnya, salah satunya ialah perasaan atau emosi jiwa. Dimana perasaan manusia dapat merasakan keadaan-keadaan atau kondisi-kondisi yang baik atau menyenangkan maupun yang buruk atau tidak menyenangkan.
            Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
            Sedangkan menurut kamus bahasa Indonesia online, penderitaan artinya suatu keadaan yang menyedihkan yang harus ditanggung. Dan kata derita yang merupakan kata dasar dari kata penderitaan artinya sesuatu yang menyusahkan yang ditanggung dalam hati (seperti kesengsaraan, penyakit).
            Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.
            Penderitaan akan di alami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “resiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagian kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan darinya.
            Untuk kelangsungan hidup ini manusia harus menghadapi alam (menaklukan alam), menghadapi masyarakat sekelilingnya, dan tidak boleh lupa untuk taqwa terhadap Tuhan. Apabila manusia melalaikan salah satu darinya, atau kurang sungguh-sungguh menghadapinya, maka akibatnya manusia akan menderita. Bila manusia itu sudah berkeluarga, maka penderitaan juga dialami oleh keluarganya. Penderitaan semacam itu karena kesalahannya sendiri.
            Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi secara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.

2.      SIKSAAN
            Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbulah penderitaan. Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak dibaca  di berbagai media massa. Bahkan kadang-kadang ditulis di halaman pertama dengan judul huruf  besar, dan kadang-kadang disertai gambar si korban.
            Siksaan atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadism, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan.
            Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sabagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang di anggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai cara untuk memaksaan pindah agama atau cuci otak politik.

SIKSAAN YANG BERSIFAT PSIKIS YAKNI :
a)      Kebimbangan: hal ini akan di alami oleh seseorang apabila ia tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Lamanya kebimbangan ini dapat teratasi tergantung dari kekuatan berpikir seseorang.
b)      Kesepian: hal ini dapat dialami seseorang yakni rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia berada di lingkungan orang ramai.
c)      Ketakutan: merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Apabila ketakutan yang dialami oleh seseorang tersebut tidak pada tempatnya, maka hal ini di sebut phobia.

3.      KEKALUTAN MENTAL
            Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental (mental disorder). Menurut Dra. Kartini Kartono dalam bukunya Psikologi Abnormal & Pathologi Seks, dirumuskan bahwa yang disebut kekalutan mental adalah sebagai berikut:
a.       Bentuk gangguan dan kekacauan fungsi mental atau kesehatan mental yang disebabkan oleh gangguan kegagalan bereaksinya mekanime adaptasi dari fungsi-fungsi kejiwaan terhadap stimuli ekstern dan ketegangan-ketegangan, sehingga muncul gangguan fungsi atau gangguan struktur dari suatu bagian, satu organ, atau system kejiwaan/mental.
b.      Merupakan totalitas kesatuan ekspresi proses kejiwaan/mental yang patologis terhadap stimuli social, dikombinasikan dengan factor-faktor kausatif sekunder lainnya (patologi= ilmu penyakit)
            Secara sederhana, kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi, sehingga 7yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar. Misalnya, seseorang yang tidak mampu menjawab sebuah pertanyaan ujian, menggigit-gigit pensil.

Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah:
1)      Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
2)      Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.

Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah:
a.       Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik lasmani maupun rohaninya.
b.      Usaha mempertahankan diri dengan cara negative, yaitu mundur atau berlari, sehingga cara bertahan dirinya salah. Hal ini akan berbeda apabila terjadi pada orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan, yang apabila menghadapi persoalan justru akan segera memecahkan persoalan sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi, bukan melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan (problem solving).
c.       Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown), dan yang bersangkutan mengalami disorder ( tidak semestinya atau gangguan).


Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut:
a.       Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
b.      Terjadinya konflik social budaya akibat norma berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
c.       Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan social.

4.      PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
            Apabila kita kelompokan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya
penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut:
a) Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia.
            Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk. Nasib buruk ini dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik.  Dengan kata lain, manusialah yang dapat memperbaiki nasibnya. Perbedaan nasib buruk dan takdir, kalau takdir, tuhan yang menentukan sedangkan nasib buruk itu manusia penyebabnya.

b) Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan.
            Penderitaan manusia dapat terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimism dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.

Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun negative. Sikap nagatif, misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri. Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan penderitaan itu hanya bagian dari kehidupan. Sikap positif  biasanya  kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti.

Sumber:
Digital book gunadarma ILMU BUDAYA DASAR
http://whaysworld.wordpress.com/2011/06/10/manusia-dan-penderitaan/

a)       

Sabtu, 19 November 2011

MANUSIA DAN KEINDAHAN

1.     KEINDAHAN

a.     Pengertian keindahan.
           
            Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus,permai,cantik,elok,molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna,dan sebagainya. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.
            Menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis besar estetika”. Menurut asal katanya, dalam bahasa inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful” dalam bahasa Perancis “beau”, sedang Italia dan Spanyol “bello” berasal dari kata latin “bellum”. Akar katanya adalah “bonum” yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “bonellum” dan terakhir di perpendek sehingga di tulis “bellum”

  • Pengertian keindahan  dalam arti Luas
            Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara pula mengenal buah pikiran yang indah dan adat kebiasaan yang indah. Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi:
1.      Keindahan seni
2.      Keindahan alam
3.      Keindahan moral
4.      Keindahan intelektual

  • Pengertian keindahan dalam estetis murni
Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diterapkannya.

  • Pengertian keindahan arti terbatas
Keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang diserapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.



b.     Nilai Estetik
           
            Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercangkup dalam pengertian keindahan di sebut nilai estetik. Dalam bidang filsafat, istilah nilai estetik seringkali dipakai sebagai suatu kata benda abstrak yang berarti keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness).
            Dalam dictionary of sociology and related sciences, nilai adalah semata-mata suatu realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada benda itu sendiri. Nilai itu oleh orang di percaya terdapat pada sesuatu benda sampai terbukti letak kebenarannya.
            Tentang nilai itu ada yang membedakan antara nilai subyektif dan nilai obyektif,  tetapi penggolongan yang paling penting adalah nilai ekstrinsik dan nilai instrinsik.
  • Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/contributory value), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu.
  • Nilai instrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.

c.      Kontemplasi dan Ekstansi

  • Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah.
  • Ekstansi adalah dasar manusia dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan, dan  menikmati sesuatu yang indah.
            Apabila kedua dasar ini di hubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Bentuk di luar diri manusia itu berupa karya budaya yaitu karya seni lukis, seni suara, seni tari, dll

2.     RENUNGAN

Renungan berasal dari kata renung, artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori- teori itu adalah :
  • Teori Pengungkapan
            Pengungkapan berwujud sebagai gambaran angan-angan seperti misalnya images warna, garis, dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalaman estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan.
            Seorang tokoh dari teori pengungkapan adalah Leo TOlstoi, dia menegaskan bahwa kegiatan seni adalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.
  • Teori Metafisik
            Teori seni yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari dari Plato dan karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan, dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengemukakan suatu teori peniruan (imitation theory). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karya seni yang di buat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dan realita duniawi.
  • Teori Psikologis
            Sebagian ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis.   Misalnya berdasarkan psikoanalisa di kemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu.

3.     KESERASIAN

            Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsure perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang.
            Pertentanganpun menghasilkan keserasian. Misalnya dalam dunia music, pada hakekatnya irama yang mengalun itu merupakan pertentangan suara tinggi rendah, panjang pendek, dan keras lembut.
            Karena itu dalam keindahan ini, sebagian ahli pikir menjelaskan, bahwa keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualitas/pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal. Kualita yang paling sering di sebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symestry), keseimbangan (balance), dan keterbalikan (contrast). Selanjutnya dalam hal keindahan itu dikatakan tersusun dari berbagai keselarasan dan keterbalikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Tetapi ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan yang serasi dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan si pengamat.

Dengan ini dapat disimpulkan bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapanpun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.

Sumber :
  • Buku paket elektronik (e-book) ILMU BUDAYA DASAR



Jumat, 28 Oktober 2011

MANUSIA DAN CINTA KASIH

          Cinta dan kasih merupakan dua unsure yang terdapat dalam jiwa manusia. Kita sebagai manusia tentu memiliki rasa cinta dan kasih terhadap sesama. Cinta adalah perasaan sangat suka atau sayang, ataupun rasa sangat tertarik hatinya, sedangkan kasih adalah perasaan cinta atau sayang kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian kata kasih memperkuat rasa cinta yang mengartikan cinta kasih sebagai perasaan suka atau sayang kepada seseorang dengan menaruh belas kasihan.
           
            Walaupun cinta kasih memiliki arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa,sedangkan kasih mengandung perasaan dari luar.
           
            Cinta mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia sebab cinta itu merupakan landasan dari sebuah hubungan. Selain itu juga cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dan tuhannya sehingga manusia menyembah tuhannya dengan iklas, mengikuti perintahnya, dan berpegang teguh pada syariatnya.
           
            Hikmah cinta adalah sangat besar. Hanya orang yang di beri kefahaman dan kecerdasan oleh allah saja yang dapat merenungkannya. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah:
1.       Sesungguhnya cinta itu adalah merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia, karena setiap cinta akan mengalami berbagai macam rintangan.
2.      Cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan kehidupan lingkungan.
3.      Cinta merupakan factor utama di dalam kelanjutan hidup manusia, dalam kenal-mengenal antar mereka juga untuk saling memanfaatkan kemajuan bangsa.
4.      Cinta, jika di perhatikan merupakan pengikat yang paling kuat di dalam hubungan antar anggota keluarga, kerukunan bermasyarakat, mengasihi semua makhluk hidup, menegakkan keamanan, ketentraman, dan keselamatan di segala penjuru bumi. Cinta merupakan benih dari segala kasih sayang, dan segala bentuk persahabatan, dimanapun adanya.

Cinta di bagi ke dalam 3 golongan,yaitu:
1.       Cinta Kepada Allah
2.      Cinta Kepada Orang tua
3.      Cinta Kepada Sesama

1.CINTA KEPADA ALLAH

            Puncak cinta manusia yang paling bening,jernih,dan spiritual adalah kecintaannya kepada Allah dan kerinduan kepadanya. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya kepada ketundukan yang di tujukan kepada Allah. Cinta ini pun juga akan membuatnya menjadi seseorang yang cinta kepada sesama manusia,hewan,dan semua makhluk Allah beserta alam semesta.

2.CINTA KEPADA ORANG TUA

            Kita tidak bisa hidup dan berada dibumi ini tanpa adanya orang tua, mereka adalah orang yang paling berjasa dalam hidup kita, ibu adalah orang yang mengandung kita, membawa kita selama 9 bulan lamanya,beliau tidak pernah mengeluh saat kita berada dalam kandungan membuat sang ibu tidak nyenyak tidur karena pergerakan kita,dan ketika kita lahir ke dunia, kita di susui selama kurang lebih 1 tahun, diajarinya dengan penuh kesabaran dari kita tidak bisa bicara dengan lancar dan berjalan hingga kita bisa melakukan itu semua serta tidak lupa pula kita diajari bagaimana cara berbudi yang luhur. 
            Ayah yang selalu berharap anaknya lahir tak kurang suatu apa, tampan apabila anaknya lelaki dan cantik bila anaknya perempuan, ketika kita lahir maka ayahlah yang mngadzankan kita pertama kalinya, membanting tulang demi kita agar kita dapat menjadi orang sukses di masa depan. Oleh karna itulah kita harus mencintai mereka sebagai orang tua kita. Jangan ragu untuk membantunya ketika mereka butuh bantuan, dan jangan ragu untuk mencintai mereka, karena mereka adalah orang yang sangat berjasa pada hidup kita,dengan harapan anak-anaknya menjadi lebih baik hidupnya dari kehidupan orang tua.

3.CINTA KEPADA SESAMA

            Tuhan menciptakan manusia berpasang-pasangan, ada lelaki dan ada juga perempuan. Sudah menjadi kodratnya bahwa laki-laki mencintai perempuan dan juga sebaliknya, dan tentunya kita juga harus menyayangi sesama.
            Terkadang kita susah untuk mengartikan antara cinta dan nafsu. Cinta adalah rasa tulus, tidak mengharapkan imbalan atau menuntut sesuatu. Sedangkan nafsu itu tidak tulus, dan nafsu menuntut sesuatu.
            Cinta juga bukan pemujaan, banyak orang yang mencintai pasangannya denagn berlebihan, mereka memuja-muja pasangannya, terkadang ketika pasangannya meminta sesuatu, maka dia rela memberikannya padahal orang tersebut tidak mampu membelinya.
            Cinta itu tulus, bukan tergila-gila, banyak orang yang tergila-gila oleh seseorang, bahkan ketika mereka harus di tinggal orang yang dia cinta, dia sampai memutuskan untuk mengakhiri masa hidupnya (bunuh diri). Cinta suci bukanlah cinta yang bisa membuat bunuh diri, tapi cinta suci adalah mereka ketika di tinggal orang yang di cintainya mereka bisa ikhlas. sumber :

Jadi, dapat kita simpulkan bahwa hubungan manusia dan rasa cinta kasih itu sangat erat, karena cinta dan kasih adalah hal yang lumrah di rasakan oleh setiap manusia, karena manusia belum dikatakan sempurna jika balum memiliki rasa cinta dan kasih. Ketika manusia tidak memiliki cinta kasih, manusia tersebut tidak ubahnya seperti robot.

Kamis, 27 Oktober 2011

Manusia dan Kebudayaan

                    Manusia dan Kebudayaan merupakan hal yang tak bisa di pisahkan atu sama lain, manusia yang merupakan makhluk sosial yang berinteraksi satu sama lain dan mengadakan suatu kebiasaan-kebiasaan dengan komunitasnya yang terus mereka kembangankan dan lestarikan secara turun temurun sehingga kebiasaan-kebiasaan itu sudah menjadi suatu warisan dari generasi sebelumnya dan akan terus berkembang selama genrasi-generasi selanjutnya tetap menjaga dan melestarikan kebudayaan.
            Manusia dan Kebudayaan terjalin hubungan yang sangat erat, manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan objek yang di laksanakan manusia. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengannya. Tampak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan.
            Pembentukan kebudayaan ini sebenarnya di sebabkan karena manusia di hadapkan pada suatu persoalan yang meminta pemecahan suatu masalah, sehingga dalam rangka usahanya itu maka manusia harus bisa memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya sehingga manusia melakukan berbagai cara.  Unsur-unsur dari kebudayaan yang di kemukakan oleh c.kluckhon dalam karyanya yang berjudul universal categories of culture adalah:
  1.      Sistem Religi (system kepercayaan) 
  2.       Sistem organisasi kemasyarakatan
  3.       Sistem pengetahuan
  4.       Sistem pencaharian hidup dan system-sistem ekonomi
  5.       Sistem teknologi dan peralatan
  6.       Bahasa 
  7.       Kesenian

            Manusia dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan berubah,sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif yang terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya. Tidak ada kebudayaan yang statis,melainkan semua kebudayaan bersifat dinamis atau bergerak. Ini karena di sebabkan masing-masing kelompok manusia memiliki kebutuhan yang beragam  sehingga manusia berinteraksi dalam suatu kelompok dengan kelompok lainnya,  dari interaksi manusia itu terjadi perubahan kebudayaan. Kebudayaan juga dapat berubah jika ada pengaruh dari Kebudayaan lain  yang dirasa oleh suatu kelompok lebih sesuai dan menyenangkan bagi komunitas mereka.
            Contoh mengenai perubahan kebudayaan dapat kita lihat dari kebudayaan masyarakat Indonesia. Kebudayaan masyarakat Indonesia di rasa telah mengalami perubahan yang besar,yang di karenakan oleh pengaruh dari kebudayaan barat yang kurang sesuai dengan  kebudayaan Indonesia menganut kebudayaan timur. Perubahan yang dapat kita rasakan yaitu dalam hal cara berpakaian, tingkah laku, dan teknologi yang memungkinkan kita dapat berkomunikasi dalam jarak jauh.
            Pada dasarnya generasi muda yang di anggap sebagai individu yang cepat menerima dan terpengaruh oleh kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia, sebaliknya generasi tua dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima hal-hal baru. Hal itu di sebabkan karna norma-norma yang tradisional sudah mendarah daging sehingga susah sekali untuk mengubah norma-norma yang sudah meresap dalam jiwa generasi tua tersebut. Sebaliknya dengan generasi muda yang belum meresapnya norma-norma tradisional kedalam jiwa mereka,menyebabkan mereka mudah terpengaruh oleh kebudayaan baru yang masuk ke Indonesia.
            Oleh karena itu, sebagai generasi muda kita harus dapat menyaring kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia sehingga kita dapat menjadikan perubahan kebudayaan itu menjadi hal-hal yang positif, namun kita tetap harus melestarikan dan ikut bangga dengan seagala kebudayaan yang di miliki oleh Indonesia.