Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian
mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan
pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam
perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi adalah seni dalam
mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan aktivitas keuangan. Secara
luas, akuntansi juga dikenal sebagai “bahasa bisnis”.
Akuntansi bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar
dapat dimanfaatkan oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak
berkepentingan lainnya, seperti pemegang saham, kreditur, atau pemilik.
Pencatatan harian yang terlibat dalam proses ini dikenal dengan istilah
pembukuan. Akuntansi keuangan adalah suatu cabang dari akuntansi dimana
informasi keuangan pada suatu bisnis dicatat, diklasifikasi, diringkas,
diinterpretasikan, dan dikomunikasikan. Auditing, satu disiplin ilmu yang
terkait tapi tetap terpisah dari akuntansi, adalah suatu proses dimana
pemeriksa independen memeriksa laporan keuangan suatu organisasi untuk
memberikan suatu pendapat atau opini – yang masuk akal tapi tak dijamin sepenuhnya – mengenai kewajaran dan
kesesuaiannya dengan prinsip akuntansi yang berterima umum.
Praktisi akuntansi dikenal sebagai akuntan. Akuntan bersertifikat
resmi memiliki gelar tertentu yang berbeda di tiap negara. Contohnya adalah
Chartered Accountant (FCA, CA or ACA), Chartered Certified Accountant (ACCA
atau FCCA), Management Accountant (ACMA, FCMA atau AICWA), Certified Public
Accountant (CPA), dan Certified General Accountant (CGA). Di Indonesia, akuntan
publik yang bersertifikat disebut CPA Indonesia (sebelumnya: BAP atau
Bersertifikat Akuntan Publik).
Sejarah Akuntansi
Sejarah akuntansi dimulai sejak manusia mengenal hitungan uang dan
menggunakan catatan. Pada abad XIV perhitungan rugi laba telah dilakukan
pedagang-pedagang Genoa dengan cara menghitung harta yang ada pada akhir suatu
pelayaran dan dibandingkan pada saat mereka berangkat
Tonggak sejarah akuntansi dimulai pada tahun 1494 pada saat Lucas
Paciolo {Lukas dari Burgos) menerbitkan buku ilmu pasti yang berjudul “Suma de Arilhmalica, Proportioni
et Proportionaiita”. Dalam buku itu terdapat satu
bab, berjudul ‘Tractatus de Computis et
Scriptorio”. yang berisi cara-cara pembukuan
menurut catatan berpasangan (double book keeping).
Pada akhir abad XV, sejalan dengan menurunnya pengaruh Romawi,
pusat perdagangan bergeser ke Spanyol, Portugis, dan Belanda. Akibatnya, sistem
akuntansi yang telah dikembangkan Romawi juga ikut berpindah dan digunakan di
negara-negara tersebut. Sejak itu perhitungan rugi laba mulai dibuat secara
tahunan yang kemudian mendorong dikembangkannya penyusunan neraca secara rutin
pada akhir jangka waktu tertentu.
Pada abad XIX revolusi industri di Eropa mendorong berkembangnya
akuntansi biaya dan konsep penyusutan. Pada tahun 1930, New York Slock Exchange
dan American Institute of Certified Public Accountant membahas dan menetapkan
prinsip-prinsip akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang sahamnya terdaftar di
bursa saham.
Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642. Akan
tetapi bukii yang jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri
di Jakarta sejak 1747. Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang setelah UU
Tanam Paksa dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini mengakibatkan munculnya para
pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modalnya di Indonesia, Mereka
menerapkan sistem pembukuan seperti yang diajarkan Lucas PaciĆ³lo. Kemudian pada
tahun 1907, di Indonesia diperkenalkan sistem pemeriksaan (auditing) untuk
menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan.
Tidak banyak pembahan sistem akuntansi di Indonesia pada masa
penjajahan Jepang* Setelah kemerdekaan pemerintah RI mempunyai kesempatan
mengirimkan putra-putrinya belajar akuntansi ke luar negeri. Sedangkan
pendidikan akuntansi di dalam negeri mulai dirintis fiada tahun 1952 oleh
Universitas Indonesia yang membuka jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonominya.
Langkah ini diikuti oleh perguruan tinggi lainnya. Pada tahun 1954 keluarlah UU
No. 34 yang mengatur pemberian gelar Akuntan.
Suatu organisasi profesi yang menghimpun para akuntan di Indonesia
berdiri pada 23 Desember 1957 dan diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Organisasi ini mendirikan seksi Akuntan Publik tahun 1978 dan seksi Akuntan
Pendidik tahun 1986.
UU Penanaman Modal Asing dikeluarkan tahun 1967 dan disusul UU
Penanaman Modal Dalam Negeri tahun 1968. Selanjutnya keduanya merangsang
berdirinya perusahaan-perusahaan baru yang mengakibatkan semakin baiknya iklim
investasi di Indonesia. Sebagai konsekuensinya, akuntansi di Indonesia
mengalami perkembangan yang pesat.
Selama ini terjadi dualisme praktek akuntansi di Indonesia. Di
satu pihak banyak perusahaan menerapkan sistem akuntansi Belanda. Di pihak
lain* sistem akuntansi Amerika semakin banyak digunakan akibat semakin
bergesernya kiblat pendidikan akuntansi ke sistem Amerika serta semakin
banyaknya perusahaan yang membawa sistem Amerika masuk ke Indonesia.
Dualisme tersebut juga berpengaruh pada dunia pendidikan, terutama
di tingkat pendidikan menengah. Akan tetapi, dalam Lokakarya “Pendidikan Akuntansi di Indonesia” yang diselenggarakan oleh Pusat
Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, telah dicapai
kesepakatan sistem pendidikan akuntansi untuk pendidikan menengah dan
pendidikan tinggi yang menggunakan sistem Amerika.
SUMBER:
http://akuntansi.fenaro.narotama.ac.id/?p=367
Tidak ada komentar:
Posting Komentar