BAB
I
PENDAHULUAN
Dalam
kehidupan sehari-hari kita menjumpai kata “berpikir” dan “bernalar”. Kedua kata
itu memiliki hubungan makna, ‘akal budi’. Meskipun
demikian, kedua kata tersebut memiliki perbedaan yang prinsip, yaitu dalam
bernalar selalu terkandung proses berpikir, sedangkan dalam berpikir tidak
selalu terkandung penalaran. Berpikir merupakan kegiatan mental yang melibatkan
kerja otak. Lebih jauh lagi, berpikir melibatkan seluruh pribadi manusia,
perasaan, dan juga kehendak. Kegiatan berfikir, biasanya dimulai ketika muncul
keraguan dan pertanyaan untuk dijawab atau berhadapan dengan persoalan atau
masalah yang memerlukan pemecahan. Kegiatan berfikir juga dirangsang oleh
kekaguman dan keheranan dengan apa yang terjadi atau dialami. Dengan
menimbulkan pertanyaan– pertanyaan untuk dijawab . jenis, banyak,
sedikit, dan mutu pertanyaan yang diajukan bergantung pada minat, perhatian,
sikap ingin tahu, serta bakat dan kemampuan subjek yang bersangkutan.
BAB
II
ISI
Berfikir
adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Kegiatan berfikir juga
melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga melibatkan perasaan dan kehendak
manusia. Memikirkan sesuatu berarti mengarahkan diri pada objek tertentu,
menyadari kehadirannya seraya secara aktif menghadirkannya dalam pikiran
kemudian mempunyai gagaan atau wawasan tentang objek tersebut.
Berpikir
merupakan proses dimana seseorang menelaah suatu hal. Hal tersebut sesuai
dengan apa yang dikatakan oleh Jujun S. Suriasumantri dalam bukunya yang
berjudul Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer bahwa berpikir merupakan suatu
kegiatan untuk menemukan pengetahuan yang benar. Apa yang disebut benar bagi
tiap orang adalah tidak sama maka oleh sebab itu kegiatan proses berpikir untuk
menghasilkan pengetahuan yang tidak benar itu pun juga berbeda-beda.
Sedangkan Menurut
Sudarminta, bernalar adalah kegiatan pikiran untuk menarik kesimpulan dari
premis – premis yang
sebelumnya sudah diketahui.
Proses
bernalar meliputi beberapa tahap. Tahapan-tahapan tersebut adalah:
- Mengerti : tahap dimana seseorang memahami segala aspek dari objek yang diamati.
- Memutuskan : menetapkan kesimpulan sementara berdasarkan fakta-fakta yang ada.
- Menyimpulkan : memberikan kesimpulan yang pasti mengenai objek yang diamati setelah fakta-fakta yang ada di uji kembali kebenarannya.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulannya
perbedaan antara berpikir dan bernalar adalah jika berpikir merupakan proses
menelaah sesuatu hal yang cakupannya luas sedangkan bernalar melalui beberapa
tahapan. jika dalam kegiatan berpikir dimengerti secara lebih luas dan
menyeluruh, mulai dari penerapan indrawi, konseptualisasi atau proses pemahaman
atas data yang diperoleh, serta berakhir dengan penegasan putusan, dapat saja
kita bicara tentang benar – salah dalam
berpikir. Sedangkan bernalar memang belum ada benar salah. Yang ada betul
keliru, sahih atau tak sahih. Tolak ukur penilaiannya adalah asas – asas logika
atau hukum penalaran. Penalaran yang betul merupakan unsur yang amat penting
dalam kegiatan berpikir, dan dapat menunjang kegiatan berpikir yang benar.
Sumber:
http://kulpulan-materi.blogspot.com/2013/05/berpikir-dan-bernalar.html